Friday, May 10, 2024

JOKOWI : PEMBANGUNAN IKN TETAP MENJAGA KEARIFAN LOKAL

Sebuah bangunan museum berkelas dunia juga dibangun di kawasan Ibu Kota Nusantara yang nantinya menjadi ikon baru bagi bangsa Indonesia, berkonsep 'Museum Kehidupan'. Bukan sekadar tempat pajangan benda kuno, Museum Kehidupan hadir sebagai jendela budaya yang hidup dan bernapas, tempat warisan leluhur dilestarikan untuk generasi penerus.

Di sini, lidah pecinta boga akan dimanjakan oleh cita rasa kuliner khas yang menggoda selera, jiwa akan terhanyut oleh alunan musik sape yang menyentuh, dan mata akan terpesona oleh kerajinan tangan yang memukau dengan ketelitian ukirannya.

"Konsep Museum Kehidupan bukan hanya tentang pelestarian budaya, melainkan juga tentang pemberdayaan masyarakat lokal," ucap Muhsin Palinrungi, Direktur Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Otorita IKN.

Otorita IKN memetakan potensi wisata budaya di wilayah tersebut, termasuk kuliner tradisional, pergelaran seni, dan kerajinan tangan. Kearifan lokal ini kemudian diubah menjadi subsektor ekonomi kreatif, membuka peluang baru bagi masyarakat lokal meningkatkan kesejahteraan mereka.

Pembangunan Museum Kehidupan tak lepas dari dialog dan kolaborasi yang erat. Diskusi kelompok terpumpun (FGD) melibatkan masyarakat lokal dan praktisi budaya untuk merumuskan program pengembangan wisata budaya. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dilakukan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku ekonomi kreatif lokal.

IKN pun bukan hanya tentang gemerlap gedung pencakar langit dan hiruk pikuk kemajuan. Di balik modernitasnya, terbentang warisan budaya yang tak ternilai. Upaya pelestarian kearifan lokal di IKN menunjukkan komitmen untuk membangun kota yang tidak hanya modern, tetapi juga lestari dan berbudaya. IKN menjadi cerminan identitas bangsa yang kaya dan bermartabat, siap menyambut masa depan dengan penuh optimisme.

Konsep IKN sebagai kota modern yang mengintegrasikan kearifan lokal sebagai kota cerdas menjadi fokus utama. Otorita IKN meyakini bahwa tidak ada pertentangan antara kota modern dan aspek pelestarian. Kearifan lokal, seperti kelestarian hutan, akan terus dipertahankan dan diintegrasikan dalam pembangunan kota.

Pengembangan kearifan lokal di IKN tidak hanya terbatas pada kawasan inti, tetapi juga meluas ke kampung-kampung dan kecamatan di sekitarnya. Masyarakat diajak untuk menjaga dan mengembangkan tradisi dan adat lokal sebagai bagian dari identitas dan kekuatan budaya mereka.

Otorita IKN menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional serta kabupaten dan kota di Kalimantan Timur untuk memastikan kelestarian dan pengembangan kearifan lokal.

Presiden Joko Widodo, dalam kunjungannya ke Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur, menegaskan komitmen Pemerintah dalam melestarikan budaya bangsa di tengah pembangunan Ibu Kota Nusantara.

"Yang terpenting, yang didahulukan adalah pembangunan sumber daya manusia dan pelestarian kebudayaan," tutur Presiden Jokowi.

Merawat kebudayaan yang ada di Indonesia sangatlah penting agar tidak tergerus oleh budaya asing. Kekayaan budaya Indonesia yang beragam, dengan sekira 714 suku bangsa, merupakan kekuatan karakter yang harus dilestarikan dan dijaga.

Ibu Kota Nusantara, yang diproyeksikan sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia, diharapkan menjadi wadah bagi masyarakat dari berbagai etnis dan budaya untuk hidup bersama dengan rukun dan harmonis. Pembangunan IKN di Kalimantan Timur pun diharapkan dapat menjadi muara bertemu berbagai budaya, mendorong interaksi yang positif, dan memperkuat identitas budaya lokal. 

No comments:

Post a Comment

Bandara IKN Akan Dibuka untuk Melayani Penerbangan Umum

  Bandara Internasional Nusantara, yang terletak di Ibu Kota Nusantara (IKN), akan segera dibuka untuk melayani penerbangan umum. Pembukaan ...