Suara masyarakat lokal menggema dengan kebanggaan atas pembangunan Ibu Kota Nusantara. Mereka menyatakan dukungan penuh atas proyek monumental ini, namun dengan catatan penting bahwa pembangunan harus memperhatikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat adat di sekitar IKN.
Dedi S, Ketua Dewan Adat Dayak Paser, menegaskan bahwa masyarakat adat harus menjadi bagian integral dari pembangunan IKN, bukan terpinggirkan. Keterlibatan aktif mereka dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring IKN menjadi kunci untuk mewujudkan pembangunan yang adil, sejahtera, dan berkelanjutan.
Mereka menaruh harapan besar pada IKN. Ada rasa optimistis bahwa pembangunan infrastruktur di IKN akan membuka akses dan peluang ekonomi baru bagi masyarakat adat dan masyarakat sekitar. Hal ini membuka jalan bagi mereka untuk mengenalkan budaya dan produk unggulannya ke seluruh penjuru negeri.
Dukungan masyarakat adat Dayak Paser tak hanya terbatas pada pembangunan fisik. Mereka juga menyuarakan dukungannya terhadap program reforma agraria. Program ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum atas tanah adat dan meningkatkan taraf hidup masyarakat adat di sekitar IKN.
Nella Pidang, Pengurus Dayak Menari di Balikpapan, mengungkapkan rasa bangga atas terpilihnya Kalimantan Timur sebagai lokasi IKN. Pemindahan ini dapat membawa kemajuan bagi masyarakat Dayak, termasuk meningkatkan pengakuan dan penghargaan terhadap putra-putri daerah dalam pemerintahan.
Nur Indah Febriyanti, Ketua Sanggar Tari Petikan Dawai di Penajam Paser Utara, menyambut positif pemindahan IKN. IKN akan membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Adat istiadat Dayak bakal tetap dilestarikan dan dikenal luas di tengah gempuran globalisasi.
Suara-suara ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat lokal siap menyambut IKN dengan tangan terbuka. Dukungan dan harapan mereka menjadi pengingat penting bagi semua pihak yang terlibat dalam pembangunan IKN untuk memastikan bahwa pembangunan ini tidak hanya berpusat pada fisik, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan budaya, khususnya hak-hak dan kesejahteraan masyarakat adat.
Yang terasakan hingga hari ini, pembangunan IKN di Kalimantan Timur bukan hanya tentang memindahkan ibu kota negara. Ini adalah kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih adil dan sejahtera bagi semua, termasuk masyarakat adat di sekitarnya.
Dengan semangat kolaborasi dan saling menghormati, Ibu Kota Nusantara dapat menjadi teladan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh Indonesia.
No comments:
Post a Comment