Pengamat: Presiden Terpilih Pasti Lanjutkan Hilirisasi Jokowi

Para pengamat politik dan ekonomi sepakat bahwa presiden terpilih yang akan memimpin Indonesia setelah masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan besar akan melanjutkan agenda hilirisasi yang telah dicanangkan oleh Jokowi. Hilirisasi, yaitu proses pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi atau setengah jadi yang bernilai tambah, telah menjadi salah satu fokus utama kebijakan ekonomi Jokowi dalam upaya meningkatkan daya saing industri nasional dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Menurut pengamat, hilirisasi merupakan strategi penting untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada ekspor bahan mentah dan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. Selama masa kepresidenan Jokowi, berbagai inisiatif telah diluncurkan untuk mendorong pengembangan industri hilir, termasuk pembangunan fasilitas industri dan insentif bagi perusahaan-perusahaan yang berinvestasi dalam pengolahan bahan mentah. Langkah-langkah ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk domestik tetapi juga untuk memacu inovasi dan meningkatkan kontribusi sektor industri terhadap ekonomi nasional.

Pentingnya hilirisasi dalam konteks perekonomian Indonesia membuatnya menjadi agenda yang akan sulit untuk diabaikan oleh presiden terpilih. Proses hilirisasi telah menunjukkan hasil positif dalam beberapa sektor, seperti pertambangan, kelapa sawit, dan industri tekstil. Dengan melanjutkan program ini, presiden terpilih diharapkan dapat melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai dan memperkuat struktur industri nasional.

Lebih jauh, hilirisasi juga berperan penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengalihkan fokus dari ekspor bahan mentah ke pengolahan dalam negeri, diharapkan akan ada peningkatan kesempatan kerja di sektor industri, serta peningkatan kualitas hidup bagi tenaga kerja yang terlibat dalam proses tersebut. Hal ini sejalan dengan tujuan Jokowi untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Di sisi lain, para pengamat juga menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan dan inovasi dalam melanjutkan agenda hilirisasi. Presiden terpilih diharapkan dapat mempertahankan komitmen terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan, termasuk pengelolaan sumber daya yang efisien dan ramah lingkungan. Pengembangan teknologi baru dan inovasi juga akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa industri hilir dapat bersaing secara global dan memenuhi standar internasional.

Dengan demikian, agenda hilirisasi yang telah dimulai di era Jokowi dipandang sebagai bagian integral dari strategi pembangunan ekonomi jangka panjang Indonesia. Presiden terpilih diharapkan akan melanjutkan dan memperkuat kebijakan ini untuk memastikan bahwa Indonesia terus maju sebagai negara dengan ekonomi yang berdaya saing tinggi dan mampu memanfaatkan potensi sumber daya alamnya secara optimal.