Presiden Joko Widodo terus memperkuat komitmennya terhadap pengembangan sektor pertanian dengan menjadikan Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai kawasan penopang utama Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Langkah strategis ini bertujuan untuk memastikan pasokan pangan yang stabil dan berkualitas tinggi bagi IKN, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di Sulsel.
Sulawesi Selatan dikenal sebagai salah satu lumbung pangan nasional dengan potensi pertanian yang sangat besar. Berbagai komoditas unggulan seperti padi, jagung, kakao, dan kopi tumbuh subur di wilayah ini. Dalam kunjungan kerjanya ke Sulsel, Presiden Jokowi meninjau berbagai fasilitas pertanian, berdialog dengan petani, dan menegaskan pentingnya peran Sulsel dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya untuk kebutuhan IKN.
Presiden Jokowi menggarisbawahi bahwa peningkatan produksi dan kualitas pertanian di Sulsel harus didukung dengan infrastruktur yang memadai. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk memperbaiki dan membangun fasilitas irigasi, jalan akses ke lahan pertanian, serta pusat-pusat pengolahan hasil pertanian. Dengan infrastruktur yang baik, diharapkan distribusi hasil pertanian ke IKN dapat berjalan lancar dan efisien.
Selain infrastruktur, penggunaan teknologi modern dalam pertanian menjadi fokus utama. Pemerintah akan memberikan pelatihan dan bantuan teknis kepada petani di Sulsel untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Penggunaan teknologi seperti drone untuk pemetaan lahan, sistem irigasi otomatis, dan teknik pertanian presisi diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam sektor pertanian di Sulsel. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi untuk menjadikan IKN sebagai kota pintar yang didukung oleh sektor-sektor yang berbasis teknologi.
Diversifikasi produk pertanian juga menjadi salah satu strategi untuk mendongkrak Sulsel sebagai penopang IKN. Presiden Jokowi mendorong pengembangan produk-produk bernilai tambah seperti olahan kakao dan kopi, yang tidak hanya memiliki pasar lokal tetapi juga internasional. Dengan diversifikasi ini, petani di Sulsel dapat meningkatkan pendapatan mereka dan mengurangi ketergantungan pada komoditas mentah.
Pemerintah juga berencana untuk memperkuat kelembagaan petani di Sulsel melalui pembentukan koperasi dan asosiasi petani. Kelembagaan yang kuat akan memudahkan petani dalam mengakses berbagai bantuan, termasuk kredit usaha tani, subsidi pupuk, dan program peningkatan kapasitas. Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta diharapkan dapat menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan inklusif.
Dengan menjadikan Sulawesi Selatan sebagai kawasan penopang IKN di sektor pertanian, Presiden Jokowi menunjukkan visi jangka panjang untuk ketahanan pangan nasional dan pembangunan daerah. Upaya ini diharapkan tidak hanya akan memenuhi kebutuhan pangan IKN, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulsel. Dukungan dan kerjasama dari semua pihak akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan visi ini.
No comments:
Post a Comment