JOKOWI PASTIKAN PEMBANGUNAN IKN GUNAKAN MATERIAL DARI DALAM NEGERI

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur disebut akan menggunakan banyak produk dalam negeri mulai dari material hingga furnitur. Asosiasi Industri Keramik Indonesia (ASAKI) menanggapi jika pasokan keramik lokal cukup untuk memenuhi pembangunan IKN.

Ketua Asosiasi Industri Keramik Indonesia, Edy Suyanto, mengatakan saat ini ada beberapa produsen keramik lokal sudah mengajukan diri sebagai penyedia keramik di IKN.

"Kita sudah mendapatkan informasi bahwa hampir semua produsen keramik sedang dalam tahap penjajakan dan bidding karena tidak mungkin menggunakan produk luar negeri. Pastanya pasti punya lokal," katanya.

ASAKI mendukung langkah produsen lokal untuk terlibat dalam pembangunan IKN. Menurut data ASAKI saat ini dengan kapasitas pasokan keramik per hari ini mencapai 600 juta meter persegi, dengan tingkat utilisasi yang masih sekitar 65-70% cukup untuk memenuhi permintaan di IKN.

"Kita sangat siap, jadi tidak ada kekhawatiran disusul apapun, apalagi ditambah semangat kita mau melakukan ekspansi tahap kedua," tekannya.

Di satu sisi, ASAKI juga tengah berjuang mempercepat ekspansi keramik lokal ke internasional sehingga produk lokal semakin dilirik dunia. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan supply atau pasokan keramik di Indonesia. Dengan begitu produsen lokal dapat menyediakan keramik sesuai permintaan baik dari IKN maupun mancanegara.

Meski demikian, ASAKI masih mencari jalan keluar untuk kebutuhan gas industri produsen keramik di Indonesia ditingkatkan. Sebab, dalam memproduksi keramik, sebanyak 30% biaya produksi habis untuk gas.

"Kelancaran gas ini sangat mempengaruhi daya saing induksi keramik. Nah, kami sudah mendapatkan kabar baik dari Pak Menteri ESDM bahwa tujuh sektor industri ini akan diperpanjang. Hingga hari ini, kami meminta dukungan dari Kementerian ESDM untuk memastikan bahwa supply gas ini harus lancar," ungkapnya.

Edy menyebutkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memperpanjang penerima Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang akan selesai di akhir tahun ini. Perpanjangan ini berlaku hanya untuk 7 industri di mana salah satunya adalah industri keramik.