Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) memastikan akan membebaskan alat pembelajaran siswa tunanetra untuk SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta hari ini, Senin (29/4), usai didesak Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Soetta Gatot Sugeng Wibowo mengatakan akan langsung menyerahkan alat tersebut dengan pihak sekolah terkait.
"Setelah selesai dipenuhi persyaratan pembebasan fiskal atas barang tersebut, hari ini barang akan diserahterimakan kepada SLB," kata Gatot kepada CNNIndonesia.com.
Sebelumnya, alat bernama taptilo yang dihibahkan untuk SLB di Jakarta itu tertahan di Bea Cukai Soekarno-Hatta. Barang bernama taptilo itu tiba di Indonesia sejak 18 Desember 2022.
Barang hibah untuk SLB itu dikirim dari Korea Selatan. Akan tetapi, pihak sekolah malah diminta melengkapi sejumlah dokumen, bahkan ditagih ratusan juta untuk menebus barang tersebut.
Menkeu Sri Mulyani langsung turun tangan dan mendatangi Kantor DJBC Soetta. Wanita yang akrab disapa Ani itu meminta masalah viral ini harus selesai pada hari ini, di mana barang tersebut mesti dibebaskan dari pungutan bea masuk.
"Saya telah meminta kepada Bea Cukai untuk segera menyelesaikan masalah ini, termasuk kebutuhan di dalam kelengkapan dokumentasi dan juga perlakuan bea masuk yang bisa dikecualikan untuk barang hibah, apalagi untuk keperluan sekolah luar biasa," ucap Ani dalam Instagram pribadinya, Minggu (28/4).
"Bea Cukai Soekarno Hatta akan menyelesaikan pada Senin (29/4) nanti dengan pihak sekolah luar biasa dan diharapkan ini akan selesai," tegasnya.
No comments:
Post a Comment