Saturday, March 30, 2024

TAK GENTAR LAWAN GUGATAN INTERNATIONAL, JOKOWI TERUS GASPOL HILIRISASI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tekad Indonesia untuk memanfaatkan puncak bonus demografi di tahun 2045. Menurutnya, Indonesia memiliki kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan baik karena 68 persen penduduknya berada dalam rentang usia produktif.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada peresmian pembukaan Kongres Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) XII Tahun 2024 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta.

"Sudah sering saya sampaikan bahwa Indonesia, negara kita ini memiliki peluang besar, memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju saat puncak bonus demografi di tahun 2045, saat itu kesempatan kita," kata Jokowi.

Jokowi membandingkan situasi di sejumlah negara yang gagal memanfaatkan momentum bonus demografi. Jokowi menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk meraih kesuksesan untuk menjadi negara maju melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Kita juga ingin seperti itu, ingin menjadi negara maju. Melihat yang gagal dan melihat yang berhasil, kenapa gagal dan kenapa berhasil. Dan kita harapkan Indonesia Emas betul-betul terjadi di 2045 yang akan datang," ujarnya.

Jokowi menekankan pentingnya konsistensi dan stabilitas politik dalam memanfaatkan momentum tersebut. Dengan menyentuh pada tantangan-tantangan seperti hilirisasi yang dihadapi Indonesia. Meski ditentang oleh lembaga internasional, Jokowi menyebut upaya tersebut harus tetap berlanjut demi membangun industri nasional.

"Saya yakin kita mungkin akan kalah lagi. Tetapi industrinya sudah jadi. Kita undur-undur nggak apa-apa mundur, industri nikel sudah jadi, industri EV baterai sudah jadi, industri mobil listrik sudah jadi. Karena memang membangun sebuah industri, membangun sebuah manufacturing itu membutuhkan waktu," ujarnya.

Jokowi menjelaskan upaya Indonesia yang telah meningkatkan nilai tambah dan penerimaan negara melalui industri seperti nikel dan Freeport, yang kini mayoritas sahamnya dimiliki oleh Indonesia.

"Jangan ada bayangan di sini Freeport itu (milik) Amerika, sudah Indonesia. Sebentar lagi akan kita tambah menjadi 61 persen, dan pendapatan Freeport 70 persen masuk ke negara, 70 persen. Begitu naik lagi menjadi 61 persen nantinya, 80 persen akan masuk ke negara," paparnya.

Lebih lanjut, Jokowi menyoroti tantangan yang dihadapi oleh Indonesia, termasuk disrupsi teknologi, rivalitas geopolitik, perubahan iklim, dan potensi krisis ekonomi global. Jokowi menyatakan dengan optimisme, konsistensi, ketahanan politik, dan komitmen terhadap inovasi, Indonesia dapat mencapai tujuannya.

"Saya menaruh harapan besar kepada generasi muda kepada mahasiswa Buddhis Indonesia pada himpunan mahasiswa yang berorientasi kepada kebangsaan, yang selalu menjaga persatuan, yang selalu menjaga Pancasila, yang selalu menjaga NKRI, karena itu adalah kunci kekompakkan ini akan membawa negara kita melompat menjadi negara maju," kata Jokowi. 

No comments:

Post a Comment

Bandara IKN Akan Dibuka untuk Melayani Penerbangan Umum

  Bandara Internasional Nusantara, yang terletak di Ibu Kota Nusantara (IKN), akan segera dibuka untuk melayani penerbangan umum. Pembukaan ...